A. LATAR BELAKANG
Mikroorganisme atau mikroba (jasad renik) terdapat dimana-mana dan
disekitar kita, mereka menghuni tanah, air, dan atmosfer planet kita. Adanya
mikroorganisme di planet lain diluar bumi telah kita selidiki, namun sejauh ini
luar angkasa dalam belum menampakkan adanya mikroorganisme luar bumi.
Mikrobiologi
aquatik ialah telaah mengenai mikroorganisme serta kegiatannya di perairan
tawar, muara, dan, marin, termasuk mata air, danau, sungai, dan laut. Bidang
itu menelaah virus, bakteri, alga, protozoa, dan cendawan mikroskopik yang
menghuni perairan alamiah ini. Beberapa diantaranya organisme ini memang
merupakan penghuni asli perairan alamiah yang lain merupakan penghuni sementara
yang sebentar-sebentar memasuki perairan tersebut dari udara ke tanah, atau
dari proses industri atau rumah tangga. Jasad-jasad renik ini beserta kegiatannya
dalam banyak hal amatlah penting. Mereka dapat mempengaruhi kesehatan manusia
dan kehidupan hewan, mereka menempati posisi kunci dalam rantai makanan dengan
cara menyediakan makanan bagi kehidupan aquatik berikutnya yang bertaraf lebih
tinggi. Mereka membantu berlangsungnya rantai reaksi biokimia yang mengatur
daur ulang unsur-unsur, seperti yang terjadi di dalam tanah. Mikrobiologi
aquatik menjadi makin penting dengan adanya urbanisasi yang disertai makin
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air, pentingnya perairan alamiah sebagai reservoir makanan utama, penyelidikan lepas pantai untuk mendapatkan minyak dan mineral, didirikannya badan perlindungan keadaan lingkungan serta perkembangan lainnya.
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air, pentingnya perairan alamiah sebagai reservoir makanan utama, penyelidikan lepas pantai untuk mendapatkan minyak dan mineral, didirikannya badan perlindungan keadaan lingkungan serta perkembangan lainnya.
Di
biosfer planet kita terdapat sejumlah besar ekosistem, didalamnya
mikroorganisme memegang peran atau dihuni hanya oleh mikroorganisme. Karena
tidak mungkin untuk menguraikan semua ekosistem, disini harus dilakukan
pengurangan drastis. Tanah dipilih sebagai contoh untuk uriaan sebuah ekosistem
teresterial, dan samudera dan danau sebagai sistem aquatik. Keterlibatan dengan
tanah yang subur amat menarik perhatian, tetapi berdasarkan heterogenitas besar
dalam ruangan amat kecil, maka sistem tanah sangat kompleks. Ekosistem aquatik
yang khas adalah samudera, danau, kolam, kobakan, dan perairan mengalir.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu mikroba aquatik ?
2. Bagaimana ekosistem aquatik ?
3. Bagaimana pengelompokan mikroba
dalam air jernih ?
4. Bagaimana penyebaran
mikroorganisme dalam lingkungan aquatik ?
5. Bagaimana peranan mikroorgansme
dalam lingkungan aquatik ?
B.PEMBAHASAN
Air
merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup memutuhkan air.
Mislanya sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan, sebagian besar tersusun oleh
air yaitu lebih dari 75% isi sel tumbuhan atau lebih dari 67% isi sel hewan.
Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di dalam
tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5 % (0,2 juta mil-kubik) yang secara
langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena dari jumlah 40 juta
mil-kubik, 97% terdiri dari air laut dan jenis air lain yang berkadar-garam
tinggi, 2,5% berbentuk salju dan es-abadi yang dalam keadaan mencair baru dapat
dipergunakan secara langsung oleh manusia.
Kebutuhan air untuk keperluan
sehari-hari, berbeda untuk setiap tempat dan setiap tingkatan kehidupan.
Biasanya semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah
kebutuhan air. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, tidak
dapat dihindari adanya peningkatan jumlah kebutuhan air khususnya untuk
keperluan rumah tangga, sehingga berbagai cara dan usaha telah banyak dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan air antara lain dengan ;
1. Mencari sumber-sumber air baru
(air-tanah, air danau, air sungai, dan sebagainya).
2. Mengolah dan mentawarkan air laut.
3. Mengolah dan memurnikan kembali
air kotor yang berada disungai, danau, dan sumber lain yang umumnya telah
tercemar baik fisik, kimia, maupun mikrobiologis.
A. Ekosistem Aquatik
1. Samudera
Mikrobiologi merupakan bagian dari
biologi laut, dan masih amat muda. Produsen primer di laut adalah ganggang
bersel tunggal, yaitu fitoplankton. Rantai makannya berupa bakteri, protozoa,
arthropoda, dan ikan. Meskipun samudera merupakan penerima dan penimbun energi
matahari terbesar tetapi sumbangannya terhadap produksi bahan makanan hanya
sedikit, hanya 5-10% dari protein yang diproduksi di dunia ini berasal dari
samudera. Produktifitas terbagi sangat tidak merata. Heterogenitas produksi
primer dan sekunder dapat dibuktikan dengan data mengenai hasil panen ikan.
Samudera terbuka dengan permukaan sebesar 90% dari permukaan bumi yang ditutupi
air hanya menghasilkan 0,7% dari hasil panen ikan, daerah-daerah pantai dengan
10% dari permukaan tersebut memproduksi 54%, daerah penghasil ikan alamiah
dengan 0,1% permukaan menghasilkan 44% dari hasil ikan. Jelaslah bahwa ada
korelasi yang erat antara hasil ikan dengan produksi biomassa total. Pembagian
ini dapat dimengerti jelas sebab ada pembatasan oleh zat-zat makanan terutama
nitrat dan fosfat. Masuknya air kotor yang kaya akan zat makanan dengan
demikian tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap laut dunia, hal ini merupakan
prasyarat untuk biomasssa dalam laut.
2. Danau-danau
Ilmu pengetahuan mengenai danau dan kolam
(limnologi) telah semakin mendekatkan pengertian mengenai peredaran unsur dan
integrasinya. Danau, kolam dan kobakan merupakan ekosistem yang terbatas tegas,
mudah di perikan. Ekosistem aquatik ini selalu mengandung daerah-daerah aeorob
dan anaeorob. Hal ini juga terdapat pada kebanyakan tanah. Kalau hal-hal ini
ditanah terletak berdampingan dalam ruangan sempit sehingga sukar diteliti,
pada danau-danau hal-hal seperti ini terdapat dalam ruangan yang luas, sehingga
lebih mudah dapat di analisisi. Tetapi kita dapat bertitik tolak dari prinsip,
bahwa hasil penelitian limnologik dapat dialihkan ke tanah dengan mikro
heteroginitas.
3.Perairan mengalir
Dalam perairan mengalir alamiah yang
tidak tercemar, kandungan organisme bersel tunggal amat rendah sehingga air
nampak sangat jernih. Perlu diingat bahwa suspensi dengan 106 bakteri/ml belum
nampak keruh. Sepanjang pencemaran perairan amat rendah, dalam aliran sungai
kecil atau sungai sepanjang beberapa kilometer memadai untuk mineralisasi bahan
organik yang mudah dipecah yang mulai oleh koloni-koloni. Susunan mikroflora
dan mikrofauna di dalam perairan mengalir merupakan indikator yang baik untuk
derajat pencemaran. Selama masih ditemukan aliran air, air bersih. Adanya
“fungus air limbah” Sphaerotilus natans menunjukkan bahwa pencemaran organik
sudah sangat tinggi dan bau H2S yang dihasilkan oleh reduksi sulfat anaerob,
dengan demikian harus mencemaskan.
4. Instalasi penjernihan
Sebuah instalasi penjernihan mempunyai
dasar perairan mengalir, yang muatan organiknya dipecah secara aaero dan anerob
oleh fungi dan bakteri. Ada beberapa jenis pencemaran air limbah tergantung
apakah air limbah menghimpun hanya ekskremen dan kotoran rumah saja, atau juga
rabuk kandang, air limbah jagalan atau limbah industri lain. Kerap kali air
limbah juga dibebani logam-logam berat atau senyawa-senyawa organik yang
persistem. Pembersihan air limbah bertujuan untuk membebaskannya dari
bahan-bahan mineral dan organik baik yang padat maupun yang cair, sebelum air
ini dialirkan kedalam arus kecil dan sungai. Diperlukan penanganan istimewa
untuk memineralisasi bahan organik secara mikrobial. Besarnya kandungan bahan
organik yang dapat dipecah, diukur dari apa yang disebut “kebutuhan oksigen
biologik” (BSB) yang merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi
bahan organik oleh mikroorganisme. BSB bernilai lima misalnya berarti jumlah
oksigen (dalam mg) yang habis dipakai mikroflora pada rspirasi bahan-bahan
organik dalam waktu 5 hari. “Kebutuhan oksigen kimiawi” (CSB) menunkjukkan
jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk oksidasi (kimia) sempurna menjadi CO2 dan
H20.
B. Mikroba dalam Lingkungan Aquatik
1.Plankton (Fitoplankton dan
Zooplankton)
Kumpulan organisme hidup yang sebagian
besar terdiri dari mikroorganisme, yang terapung dan hanyut pada permukaan
ekosistem aquatik, dimana plankton. Populasi plankton terdiri dari alga
(fitoplankton), protozoa, hewan kecil (Zooplankton) dan mikroorganisme lain.
Mikroorganisme pototrik dianggap sebagai plankton yang paling karena merupakan
produsen primer bahan organik, artinya pelaku fotosintesis sebagian besar
organisme planktonik dapat bergerak, atau mengandung tetesan minyak atau memiliki
struktur khusus yang memungkinkan mereka mengapung, kesemua ciri ini membantu
organisme tersebut untuk mempertahankan lokasinya di zone fotosintetik yang
berada di lapisan air yang paling atas.
2. Mikroorganisme Bentik
Mikroorganisme yang merupakan penghuni
suatu dasar perairan atau lumpur tanah yang dinamakan organisme bentik. Daerah
terkaya akan jumlah dan macam organisme pada sistem muara-laut ialah daerah
bentik, yang berbentuk dari pasang naik sampai suatu kedalaman di tempat
tanaman sudah jarang tumbuh. Daerah dasar laut mengandung berjuta-juta bakteri
per gram.
Keadaan fisik dan komponen-komponen
kimiawi yang mencirikan daerah perairan diantara zona planktonik dan bentik
sangat bervariasi sehingga tidak ada gunanya untuk mencoba membuat gambaran
umum. Kolam dan danau juga memiliki zone dan stratifikasi yang khas dan telah
tersedia banyak informasi mengenai populasi mikrobiologis yang menghuninya.
C. Mikroba dalam Air Jernih
Dalam air yang dianggap jernih misalnya
berasal dari sumur biasa, sumur pompa, sumber mata air dan sumber air lainnya
bisa terdapat mikroba misalnya :
a. Kelompok bakteri besi (contoh,
Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu mengoksidasi senyawa besi II menjadi
besi III. Akibat kehadiran mikroorganisme terssebut, air sering mengalami
perubahan warna kalau disimpan lama yaitu kehitaman-hitaman, kecoklat-coklatan
dan lain-lain.
b. Kelompok bakteri belerang (contoh,
Chromatium dan Thiobacillus) yang mampu mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S.
Akibatnya kalau air disimpan lama akan tercium bau busuk.
c. Kelompok mikroalga (misalnya yang
termasuk kelompok mikroalga hijau biru dan kersik), sehingga jika air di simpan
lama didalamnya akan nampak kelompok mikroba yang berwarna hijau, biru atau
kekuning-kuningan, tergantung dominasi mikroalga yang terdapat dalam air serta
lingkungan yang mempengaruhinya.
Lebih jauh lagi akibat kehadiran
kelompok bakteri dan mikroalga dalam air, dapat mendatangkan kerugian. Misalnya
karena terjadi peningkatan kekeruhan dan hambatran aliran, hal tersebut
disebabkan kelompok bakteri besi dan belerang dapat membentuk serat atau
lendir. Akibat lainnya adalah terjadi proses korosi (pengkaratan) terhadap
benda-benda logam yang berada di dalamnya maupun pipa saluran air, menyebabkan
bau, berubah warna dan lain-lain.
D. Peranan Mikroorganisme dalam
Lingkungan Aquatik
Kehidupan aquatik mempertunjukkan adanya
interaksi yang amat rumit di antara mikroorganisme, dan antaramikroorganisme
dengan mikroorganisme, baik tumbuhan maupun hewan. Mikroorganisme, terutama
alga memegang peranan penting dalam rantai makanan lingkungan aquatik.
Produsen primer dalam lingkungan aquatik
ialah alga yang di dominasi oleh fitoplankton. Dengan fotosintesis, alga mampu
mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi (persenyawaan organik).
Protozoa (spesies Foraminifera dan
Radiolaria, dan juga banyak spesies berflagela dan bersilia) juga terdapat
dalam jumlah banyak di daerah yang di huni fitoplankton. Jenis-jenis
zooplankton ini hidup dari organisme fitoplankton, bakteri, dan zat-zat organik
atau anorganik sebagai makanannya menurut penyelidikan, zooplankton menghindari
cahaya dan mempertunjukkan migrasi diurnal. Pada malam hari zooplankton memakan
fitoplankton dan di permukaan, sedangkan siang hari berada di zone fotik.
Plankton, terutama fitoplankton
dianggap sebagai “pada rumput di laut”. Ikan, ikan paus dan cumi-cumi secara
langsung memakan plankton atau hewan yang lebih besar pemakan plankton.
Istilah ”kesuburan lautan” dipakai
untuk menyatakan kemampuan oragisnme-organsime yang terdapat di dalamnya
untuk menghasilkan bahan organik. Lingkungan darat menghasilkan 1-10 gram bahan
organik kering per meter persegi/hari, daerah-daerah lautan yang dalam
menghasilkan 0,5 gram. Bagaimanapun juga daerah laut jauh lebih luas daripada
lahan yang produktif sehingga perbedaan terrsebut tidak penting karena pada
akhirnya produktifitas total lautan jauh melebihi produktifitas total lahan.
Kesuburan ini terutama bergantung kepada produksi fitoplankton.
Di berbagai daerah aquatik yang berbeda
terdapat banyak tipe fisiologis bakteri. Diantara kelompok psikhrofilik
terdapat bakteri tertentu yang bercahaya. Yang dapat menghasilkan cahaya
bila ada oksigen.
Beberapa bakteri (Flavobacterium,
Micrococcus, dan Chromobacterium) di daerah permukaan lingkungan sering kali
berpigmen, suatu ciri khas yang dimilikinya untuk melindungi diri
terhadap bagian dari radiasi sinar matahari yang bersifat letal. Bakteri yang
banyak ditemui di daerah-daerah yang tercemari hasil buangan rumah tangga dan
kaya akan nutrien organik meliputi bakteri coli, streptococcus tinja, dan
spesies-spesies dari genus Bacillus, Proteus, Clostridium, dan Thiobacillus.
Virus enterik juga mungkin dapat dijumpai di situ. Di daerah-daerah yang miskin
akan nutrien seringkali terdapat bakteri tunas dan/atau berapendiks sperti
Hyphonicrobium, Caulobacter, Gallionella, di samping Pseudomonas.
Fitoplankton dan alga bentik merupakan
sebagian kecil dari bahan makanan yang tersedia di muara dangkal. Vegetasi
organik di uraikan oleh bakteri dan cendawan dan diubah menjadi protein
mikrobial yang dapat merupaka nutrien untuk protozoa. Namun, di daerah muara
terdapat banyak pemakan bahan makanan berupa potongan-potongan (golongan udang
dan kepiting herbivora dan omnivora, kerang-kerangan, larva serangga nemathoda
dan beberapa jenis ikan). Mereka memperoleh energinya dari bahan tanaman
berpembuluh yang terdapat di sepanjang pantai.
C. KESIMPULAN
1. Mikrobiologi aquatik ialah telaah
mengenai mikroorganisme serta kegiatannya di perairan tawar, muara, dan marin
termasuk mata air, danau, sungai, dan laut.
2. Ekosistem aquatik ada 4, yaitu :
a.Samudera
b.Danau-danau
c.Perairan mengalir
d.Instalasi penjernihan
3. Mikroba dalam air jernih yaitu ;
a.Kelompok bakteri besi
(Crenothrix dan Sphaerotilus)
b.Kelompok bakteri
belerang (Chromatium, Thiobacillus)
c.Mikroalga (Alga
hijau-biru, biru dan kersik)
4. Penyebaran mikroorganisme dalam
lingkungan aquatik ada 2, yaitu :
a.Plankton (Fitoplankton
dan Zooplankton) yaitu organsime yang terapung dan hanyut pada permukaan
ekosistem aquatik.
b.Mikroorgansime bentik yaitu
merupakan mikroogansime penghuni suatu dasar perairan (lumpur tanah).
5. Peranan mikroorgansime dalam
lingkungan aquatik, yaitu :
a.Sebagai produsen primer dalam
lingkungan aquatik (alga yang di dominasi oleh fitoplankton.
b.Organisme aquatik mampu
menghasilkan bahan organik “kesuburan lautan”.
c.Alga planktonik (dalam
lingkungan tertentu dapat tumbuh menjadi populasi yang sangat besar sehingga
dapat mengubah warna air).
D. DAFTAR PUSTAKA
Hafsah. 2008. Mikrobiologi Umum.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Makassar.
Irianto K. 2006. Mikrobiologi
“Menguak Dunia Mikroorganisme”. Yrama Widya. Bandung.
Schlegel Hans G. 1994. Mikroorganisme
Umum Edisi keenam. Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta.
Suriawiria U. 2005. Mikrobiologi
Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.
Terimakasih ijin mengambil materinya :)
BalasHapus